3.856 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Hari Ini, Lebih Tinggi Dibanding Tambahan Kasus Positif

Pemerintah menginformasikan update data kasus Covid-19 di Indonesia, Senin (28/9/2020).

Merujuk data situs covid19.go.id, penambahan kasus positif hari ini sebanyak 3.509 orang.


Sehingga, total pasien positif sejumlah 278.722 orang.

Meski kasus positif harian masih berada di angka 3.000-an lebih, penambahan kasus sembuh tercatat hari ini lebih tinggi dibanding tambahan kasus positif.

Hari ini dilaporkan 3.856 pasien Covid-19 sembuh.

Dengan begitu, ada selisih 347 pasien antara tambahan kasus sembuh dan tambahan kasus positif Covid-19 pada hari ini.

Rekor angka tambahan sembuh tertinggi diketahui yang melampaui kasus harian sebelumnya terjadi pada 18 September dengan 4.088 orang.

Adapun total kasus sembuh hingga hari ini sebanyak 206.870 orang.

Sebelumnya angka sembuh lebih tinggi dari kasus positif terjadi pada 19 Juli sebesar 2.133 orang, 17 Juli lalu angka sembuhnya sebesar 1.689 orang, 23 Juli dengan angka sembuh 1.909 orang, dan 24 Juli dengan angka sembuh 1.781 orang.

Selanjutnya yakni pada 28 Juli dengan angka sembuh sebanyak 2.366 orang, 30 Juli dengan angka sembuh sebanyak 2.154 orang, 5 Agustus sebanyak 1.839 orang, lalu 18 Agustus sebanyak 1.848 orang, 21 Agustus sebanyak 2.317 orang, 24 Agutus dengan angka kesembuhan sebesar 3.560 orang, 26 Agustus sebesar 2.542 kasus sembuh, 27 Agustus sebesar 3.166 kasus sembuh, 14 September sebanyak 3.395, lalu 18 September sebanyak 4.088 kasus sembuh.

Sementara itu, pemerintah mencatat total jumlah yang meninggal dunia menjadi 10.473 orang, setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 87 orang.

Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup

dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.

Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.

Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.

Sementara itu, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.

"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore.

Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.

Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.

"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.

Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:

1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.

2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang

3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor

4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.

5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.

6. Gunakan masker di luar rumah secara benar

Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.

Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:

- Pastikan tidak memegang bagian luar masker

- Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker

- Tidak menurunkan masker ke dagu

- Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.